Sabtu, 23 Juni 2012

Pengalaman Memakai Susuk Seks

Genderuwo tersebut berasal dari susuk yang kupakai, juga susuk-susuk yang sebelumnya
Aku saat ini berumur 35 tahun, istriku sekarang berusia 28 tahun, masih ingat hangatnya bulan madu saat usiaku 25 tahun sementara istriku saat itu berusia 18 tahun. Aku merasa menjadi seorang laki-laki perkasa, bagaimana tidak, aku melaksanakan kewajiban sebagai laki-laki 3-5 kali dalam semalam. Mungkin karena telah dimakan usia atau staminaku yang mulai menurun, padahal istriku saat ini sedang kondisi yang menggebu-gebu dalam urusan ranjang. Aku hanya bisa melakukannya satu kali dalam seminggu itupun paling lama 10 menit.

Rasa ingin membahagiakan istri, dan takut istriku mencari pelampiasan di luar, maka berbagai cara kulakukan, dari mendatangi klinik terapi kejantanan, sampai terapi alat vital yang menjanjikan kuat dan tahan lama, tapi hasilnya tidak berarti. Gula darah yang menjadi musuh laki-laki karena berakibat impoten, sudah kulakukan checkup ke dokter dan hasilnya normal.

Setelah merasa putus asa, seorang teman menyarankan untuk menemui salah seorang paranormal yang sanggup menanam biji tasbih ke dalam alat vital kejantanan, yang katanya akan membuat alat vital kita menjadi lebih kuat dan tahan lama. Atas rekomendasi teman maka janji untuk bertemu dengan paranormal tersebut telah kubuat.

Pada hari yang ditentukan, kuceritakan masalah yang sedang mendera diriku. Paranormal tersebut hanya tersenyum, dan menghibur bahwa aku tidak sendiri yang mengalaminya, juga tidak perlu khawatir katanya. Setelah menyepakati mahar, lalu akupun mulai diterapi oleh karena hal ini kurang etis untuk diceritakan, yang pasti di luar nalar pikiran normal. Namun hasilnya saat itu cukup memuaskan dan diriku merasa percaya diri lagi hingga tidak sabar untuk sampai di rumah untuk membuktikannya. 

Saat malam hari, istriku heran dibuatnya, karena merasakan sensasi yang luar biasa dan cukup puas karena pertarungan kami sampai berjam-jam. Aku sendiri tidak percaya kalau tidak mengalaminya. Pada pagi harinya istriku bangun kesiangan dan tampak agak lesu, mungkin karena permainan kami samalam.

Namun setiap hari setelah kami bermain, istriku semakin hari semakin kurang bergairah atau lesu pada pagi harinya. Bahkan untuk memasakpun sekarang menjadi malas, aku tetap pada pendapat sendiri, mungkin akibat keletihan melayaniku di atas ranjang.

Suatu saat aku bersama anak istri pulang kampung ke rumah orang tuaku, ayahku agak kaget melihat istriku yang dulu cantik segar, tapi sekarang kurus dan kurang bergairah, karena ayahku bertanya, akupun menceritakan dari awal sampai sekaran, karena memang maksud kedatanganku sekeluarga menemui ayahku untuk minta nasehat, yang kebetulan ayahku cukup mumpuni masalah kebatinan. “Coba malam ini kamu berkumpul dengan istrimu, nanti aku akan menerawang apa yang sebenarnya terjadi dengan dirimu” begitu pesan ayah yang kebetulan aku sekeluarga menginap di rumah ayahku.

Keesokan harinya, saat berdua denga ayah, beliau mengatakan bahwa saat aku bermain dengan istriku, sebenarnya bukan diriku yang menggauli istriku, melainkan sosok genderuwo, tentu saja daya tahannya hebat dan alat vital menjadi besar dan kuat tahan lama, dan itulah yang membuat istriku makin hari makin kurang bercahaya atau lesu, cukup kaget aku mendengar penjelasan dari ayah. Genderuwo tersebut berasal dari susuk yang kupakai, juga susuk-susuk yang lain sebelumnya. Aku merasa bersalah, karena telah mencelakakan istriku sendiri, walaupun niatku baik, untuk member kepuasan kepada istriku. 

Akhirnya susuk tersebut dibuang oleh ayahku yang ternyata mumpuni masalah tersebut. Beliau hanya berpesan “Manusia itu sudah sempurna, jadi tidak perlu ditambahi dengan memasukkan benda-benda yang tidak seharusnya, karena berarti kita secara tak langsung telah menganggap ciptaan Allah kurang sempurna, yang begitu termasuk luar sunnah, untuk masalah rumah tangga cukup shalat yang rajin dan sering dzikir, maka insya Allah tidak kalah oleh susuk manapun juga”. Pesan itu sampai sekarang masih kuingat, dan memang hasilnya memuaskan. Mudah-mudahan pembaca tidak mengalam apa yang telah kualami, dan semoga membawa hikmah bagi semua. Sepeti apa yang telah diceritakan kepada Miztix. (Miztix)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar Saya: